Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Lebanon mengatakan pihaknya telah menginstruksikan maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut agar menghalangi penumpang yang membawa dua perangkat tersebut.
"Larangan tersebut berlaku untuk bagasi terdaftar dan barang bawaan, katanya, dengan peringatan bahwa perangkat tersebut akan disita," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Middle East Monitor pada Jumat (20/9).
Sedikitnya 32 orang tewas dan 3.250 lainnya terluka pada hari Selasa dan Rabu dalam ledakan yang menargetkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yakni pager dan walkie-talkie di Lebanon.
Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan perangkat tersebut dan bersumpah akan melakukan pembalasan.
Belum ada komentar dari Israel tentang ledakan perangkat tersebut, yang terjadi di tengah meningkatnya perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang mematikan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza Oktober lalu.
Israel telah menewaskan hampir 41.300 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 95.500 lainnya.
Diperkirakan 11.000 orang masih hilang, diduga tewas, di bawah reruntuhan rumah mereka dan infrastruktur sipil lainnya yang dihancurkan oleh Israel.
BERITA TERKAIT: