WUC dan para pemimpinnya telah menjadi sasaran kampanye informasi palsu dan serangan karakter yang disengaja, yang dilakukan oleh sumber-sumber anonim melalui video dan berbagai unggahan.
“WUC dengan tegas mengecam taktik fitnah ini dan ancaman terus-menerus yang ditujukan kepada para pemimpin dan stafnya,” tulis WUC dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga menyatakan “sangat meresahkan” bahwa kampanye ini mencakup upaya untuk mengintimidasi dan mencoreng reputasi pribadi para pemimpin WUC dan stafnya.
“Kampanye fitnah tersebut secara khusus menargetkan anggota staf dan pimpinan, termasuk presiden sementara WUC, Dr. Erkin Ekrem, Wakil Presiden Perhat Muhammed, dan anggota staf Erkin Zunun, Ekber Tursun, Iptihar Abdureshit, dan Zumretay Arkin.
Serangan-serangan ini telah menggunakan kehidupan pribadi mereka untuk menyebarkan disinformasi, merusak kredibilitas dan reputasi mereka di dalam dan di luar komunitas, dan menempatkan mereka pada risiko serangan. Sebuah paket mencurigakan juga dikirim ke kediaman pribadi seorang anggota staf.
Kelompok hak asasi manusia itu lebih lanjut menyoroti bahwa anggota mereka telah berulang kali menerima permintaan yang meragukan untuk memberikan informasi pribadi tentang Tn. Dolkun Isa dengan imbalan kompensasi finansial.
Dinyatakan bahwa beberapa individu anonim, yang mengaku mewakili WUC, telah mengirim pesan-pesan yang mengancam kepada para cendekiawan yang telah menandatangani surat bersama yang menentang pelecehan.
“Individu-individu anonim ini tidak berbicara atas nama WUC. Organisasi itu dengan tegas menolak segala ancaman yang dibuat terhadap individu, terutama untuk mengekspresikan pendapat mereka, dan menyerukan tanggapan yang hati-hati ketika seseorang mengaku berbicara atas nama WUC di luar saluran resmi,” tambahnya.
WUC lebih lanjut menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah lama berusaha membungkam aktivis dan kritikus hak asasi manusia Uighur dengan mengarang kebohongan dan melakukan kampanye kotor, seraya menambahkan bahwa serangan-serangan semacam itu dapat “berbahaya” dan melemahkan seluruh gerakan.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa WUC akan terus memantau insiden ini dan berusaha menjaga lingkungan kerja yang aman bagi semua orang. Pernyataan tersebut juga meminta semua pihak untuk menghindari penyerangan atau pelecehan terhadap karyawan, anggota, dan individu lain yang terlibat.
“WUC tetap teguh dalam misi dan dedikasinya terhadap hak asasi manusia masyarakat Uighur dan tidak akan patah semangat dalam upayanya,” tambah kelompok hak asasi tersebut.
BERITA TERKAIT: