Seperti dikutip di situs resmi Perusahaan Energi Nuklir Emirates (ENEC) Sabtu (7/9), PLTN Barakah yang mulai dibangun pada Juli 2012, terletak di wilayah Al Dhafra, sekitar 53 kilometer dari Kota Ruwais.
Pembangkit listrik ini dilengkapi dengan empat reaktor nuklir rancangan APR1400, dan diproyeksikan mampu memenuhi hingga 25 persen kebutuhan listrik UEA, yang dikenal panas dan berpasir, dengan kebutuhan pendingin udara yang sangat tinggi.
"Ketika beroperasi penuh, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah diharapkan dapat mencegah hingga 22 juta ton emisi karbon setiap tahun, yang setara dengan menghilangkan 4,8 juta mobil dari jalan raya," tulis ENEC dalam pernyataannya.
Hal ini menunjukkan komitmen UEA dalam mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada upaya global memerangi perubahan iklim.
Penyelesaian PLTN Barakah ini juga merupakan langkah strategis UEA dalam mendiversifikasi sumber energinya dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pembangkit ini akan menyediakan energi bersih dan efisien bagi rumah tangga, bisnis, serta fasilitas pemerintah di seluruh negeri.
Adapun proses pembangunan PLTN Barakah ini dimulai pada 12 tahun lalu, setelah UEA memperoleh Izin Pembangunan dari Otoritas Federal untuk Regulasi Nuklir (FANR) serta Sertifikat Tidak Keberatan dari Badan Lingkungan Hidup Abu Dhabi (EAD).
BERITA TERKAIT: