Pendiri organisasi Marine Mind, Sebastian Strand mengungkap bahwa jasad paus beluga ditemukan mengambang di lepas pantai barat daya di Risavika.
"Kami mendapat konfirmasi bahwa ia masih hidup sedikit lebih dari 24 jam sebelum menemukannya mengambang mati," ungkapnya, seperti dimuat
AFP pada Senin (2/9).
Fredrik Skarbovik, koordinator maritim di pelabuhan Stavanger, mengonfirmasi kematian paus beluga itu kepada surat kabar
tabloid VG.Strand mengatakan penyebab kematian paus itu tidak diketahui dan tidak ada luka yang terlihat selama pemeriksaan awal.
"Kami berhasil mengambil jasadnya dan menaruhnya di area yang dingin, sebagai persiapan untuk otopsi oleh lembaga veteriner yang dapat membantu menentukan apa yang sebenarnya terjadi padanya," ujar Strand.
Dijuluki "Hvaldimir" dalam plesetan dari kata bahasa Norwegia untuk paus, hval, dan hubungannya dengan Moskow, paus beluga pertama kali muncul di lepas pantai di wilayah Finnmark di ujung utara Norwegia pada tahun 2019.
Pada saat itu, ahli biologi kelautan Norwegia melepaskan tali kekang buatan manusia yang terpasang di leher paus dan bertuliskan "Peralatan St. Petersburg". Diduga merupakan peralatan mata-mata yang sengaja dipasang Rusia.
Pejabat Norwegia menduga Hvaldimir mungkin telah lolos dari kandang dan mungkin telah dilatih oleh angkatan laut Rusia karena ia tampak terbiasa dengan manusia.
Dengan perkiraan usia sekitar 14 atau 15 tahun, Hvaldimir tergolong muda untuk seekor paus Beluga, yang dapat hidup hingga usia antara 40 dan 60 tahun.
Paus Beluga dapat mencapai ukuran enam meter dan umumnya cenderung menghuni perairan es di sekitar Greenland, Norwegia utara, dan Rusia.
BERITA TERKAIT: