Panel beranggotakan lima orang di Mahkamah Agung ini akan bersidang pada Senin (2/9) waktu setempat untuk memutuskan apakah akan menguatkan putusan Hakim Alexandre de Moraes untuk menutup platform tersebut.
Moraes, yang oleh pemilik X Elon Musk disebut sebagai "diktator," telah menggelar sidang virtual di majelis pertama pengadilan untuk ditinjau para anggota dewan.
Dikutip dari
Reuters, Senin (2/9) Mahkamah Agung Brasil memiliki 11 hakim yang dibagi menjadi dua majelis yang masing-masing beranggotakan lima orang, tidak termasuk ketua pengadilan. Mereka dapat memberikan suara untuk mempertahankan atau menolak keputusan yang dibuat oleh satu hakim.
Perselisihan mengenai X berakar pada perintah Moraes awal tahun ini yang mengharuskan platform tersebut memblokir akun-akun yang terlibat dalam penyelidikan dugaan misinformasi dan kebencian.
Musk berpendapat bahwa Moraes mencoba menerapkan penyensoran yang tidak dapat dibenarkan dan menutup kantor X di Brasil pada bulan Agustus, tanpa menunjuk perwakilan baru. Hakim bersikeras bahwa media sosial memerlukan peraturan tentang ujaran kebencian.
Keputusan terbaru Moraes didukung oleh Ketua Mahkamah Agung Luis Roberto Barroso.
"Sebuah perusahaan yang menolak menunjuk perwakilan hukum di Brasil tidak dapat beroperasi di wilayah Brasil," kata Barroso dalam wawancara dengan surat kabar Folha de S.Paulo yang diterbitkan pada hari Minggu.
BERITA TERKAIT: