Dalam sebuah pernyataan, manajemen Celine Dion dan label rekamannya, Sony Music Entertainment Canada Inc, menyadari adanya penggunaan penggunaan video, rekaman, pertunjukan musik, dan gambar Celine Dion saat menyanyikan My Heart Will Go On di rapat umum kampanye Donald Trump-JD Vance di Montana tanpa izin.
"Penggunaan ini sama sekali tidak diizinkan, dan Celine Dion tidak mendukung penggunaan ini atau penggunaan serupa lainnya," tegas pernyataan tersebut, seperti dimuat
New Zealand Herald pada Minggu (11/8).
Pilihan "My Heart Will Go On" telah memicu beragam komentar di media sosial. Banyak netizen yang mengartikan lagu itu sebagai gambaran akhir dari kekuasaan Trump, sama dengan tenggelamnya kapal yang menjadi plot cerita film Titanic.
Komentar itu menyoroti keadaan kampanye Trump yang kini bersaing keras dengan Kamala Harris yang popularitasnya semakin meningkat sejak Joe Biden mundur dari pencalonan.
Dirilis dalam album Dion Let’s Talk About Love dan soundtrack Titanic, “My Heart Will Go On” menjadi fenomena global, terjual sebanyak 18 juta kopi dan membuat Dion meraih Oscar, Golden Globe, dan beberapa Grammy.
Meskipun baru-baru ini mengalami masalah kesehatan yang membuatnya membatalkan jadwal tur untuk tahun 2023 dan 2024 karena gangguan autoimun, Dion menjadi berita utama bulan lalu dengan tampil dari Menara Eiffel pada pembukaan Olimpiade Paris.
Kontroversi atas lagu tersebut menggarisbawahi tantangan dan pengawasan yang sedang berlangsung yang dihadapi Trump dan Harris saat pemilihan presiden 2024 memanas.
BERITA TERKAIT: