Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Massa Inggris Bakar Dua Hotel Penampung Migran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 05 Agustus 2024, 15:44 WIB
Massa Inggris Bakar Dua Hotel Penampung Migran
Para pengunjuk rasa membakar tempat sampah di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, pada Minggu, 4 Agustus 2024/Reuters
rmol news logo Kerusuhan yang dipicu insiden penusukan tiga gadis muda di Southport, Inggris semakin menjadi jadi.

Kelompok ekstrem kanan Inggris memanfaatkan kasus penusukan tersebut untuk menyebarkan tuduhan dan klaim palsu bahwa penyerang adalah seorang migran.

Ratusan perusuh yang termakan isu kemudian melakukan penyerangan terhadap hotel-hotel yang diketahui menampung para pencari suaka di Inggris.

Rekaman CNN pada Minggu (4/8) menunjukkan pengunjuk rasa merusak dan membakar dua hotel Holiday Inn di Tamworth dan Rotherham.

Menurut laporan polisi, di Tamworth, pengunjuk rasa melemparkan proyektil, memecahkan jendela, membakar gedung, hingga melukai satu petugas polisi.

Sementara itu di Rotherham, pengunjuk rasa melemparkan papan kayu, menggunakan alat pemadam kebakaran untuk menyerang petugas polisi, membakar benda-benda di dekat hotel, dan memecahkan jendela untuk masuk ke gedung.

"Hotel di Rotherham pada saat itu penuh dengan penghuni dan staf yang ketakutan," ungkap Asisten Kepala Polisi Lindsey Butterfield.

Rekaman dari Sky News menunjukkan barisan petugas polisi dengan perisai menghadapi lemparan potongan kayu, kursi, dan alat pemadam kebakaran, saat mereka berusaha mencegah para perusuh, banyak dari mereka bertopeng, memasuki hotel.

Sebuah helikopter polisi berputar di atas kepala dan setidaknya satu petugas yang terluka dengan perlengkapan anti huru hara dibawa pergi saat suasana semakin panas.

Kerusuhan yang disertai kekerasan ini adalah yang terburuk sejak kerusuhan tahun 2011 dan memberikan tantangan besar bagi pemerintahan Partai Buruh Perdana Menteri Keir Starmer hanya beberapa minggu setelah berkuasa.

Dipicu oleh penusukan di kelas dansa minggu lalu di kota Southport di barat laut yang menewaskan tiga gadis dan beberapa lainnya terluka.

Menurut polisi, rumor palsu tersebar daring bahwa tersangka berusia 17 tahun dalam serangan pisau itu adalah seorang imigran Muslim.

PM Inggris menyebut para perusuh sebagai preman ekstrem kanan dan memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam kekacauan akan menyesal.

"Saya jamin, Anda akan menyesal mengambil bagian dalam kekacauan ini. Baik secara langsung maupun mereka yang mengobarkan aksi ini secara daring dan kemudian melarikan diri sendiri,” kata Starmer dalam pidato TV.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA