Acara peluncuran SCOPE-HE digelar di Markas Besar ASEAN di Jakarta pada Rabu (17/7). Dihadiri oleh sejumlah institusi pendidikan dan sektor swasta yang terkait dengan pengembangan program tersebut.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn menjelaskan bahwa SCOPE-HE dirancang untuk meningkatkan konektivitas berkelanjutan antara Uni Eropa dan ASEAN dengan pendanaan inisiatif sebesar 9,3 juta atau Rp 163 miliar hingga Januari 2028.
Dijelaskan bahwa dana yang tersedia akan digunakan untuk memperkuat mobilitas pelajar dan akademik di ASEAN, membina jaringan universitas lintas kawasan Uni Eropa-ASEAN dalam penelitian, dan memperkuat pendidikan kejuruan, dengan fokus pada adalah transisi, keberlanjutan, dan digitalisasi.
"Kolaborasi antara ASEAN dan Uni Eropa melalui program ini tidak diragukan lagi akan memperkaya lanskap pendidikan kita, memupuk saling pengertian dan mendorong kemajuan kolektif," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Sujiro Seam menekankan pentingnya konektivitas antar masyarakat serta pendidikan sebagai investasi dan komponen kunci kemitraan dua organisasi.
"Asia Tenggara adalah kawasan yang penting, dan kami ingin lebih mengembangkan hubungan yang berkelanjutan dan terpercaya dengan negara-negara ASEAN," kata Seam.
Dubes menjelaskan bahwa program SCOPE adalah bagian dari Global Gateway, sebuah strategi baru Eropa yang mempromosikan investasi berkelanjutan dan hubungan di seluruh dunia melalui promosi hubungan yang cerdas, bersih, dan aman dalam iklim dan energi, digital, kesehatan, transportasi, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.
“Hari ini kami merayakan peluncuran program Pendidikan Tinggi SCOPE dan menjajaki peluang untuk lebih mengembangkan kerja sama ini dalam konteks Strategi Global Gateway, bekerja sama dengan mitra demi kemajuan kawasan kami dan masyarakatnya,” papar Dubes.
SCOPE-HE juga terinspirasi dari Support to Higher Education in the ASEAN Region (SHARE) Uni Eropa yang memberikan 590 beasiswa intra-ASEAN dan ASEAN-Eropa serta memfasilitasi lebih dari 1.600 pertukaran virtual selama pandemi COVID-19.
Tahun ini, program Erasmus Plus, UE memberikan beasiswa gelar Master kepada lebih dari 200 pelajar ASEAN. Dari tahun 2014 hingga 2023, hampir 12,000 pelajar dan cendekiawan ASEAN berpartisipasi dalam studi dan pengajaran jangka pendek di Eropa.
Sementara sekitar 6,000 pelajar dan cendekiawan Eropa datang ke ASEAN untuk mendapatkan kesempatan serupa.
BERITA TERKAIT: