Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu menegaskan bahwa keberadaan pasukan Israel di wilayah tersebut dilakukan untuk tujuan politik dan keamanan.
Sayangnya Netanyahu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia hanya mencatat bahwa keputusan untuk memindahkan pasukan dari Philadelphia hanya dapat dilakukan berdasarkan suara mayoritas di Kabinet.
“Saya yakin mayoritas mendukung posisi saya karena itu yang benar," ujarnya dengan percaya diri, seperti dikutip dari
Channel 14 pada Selasa (16/7).
Hamas pekan lalu menuduh Netanyahu berusaha menghalangi upaya gencatan senjata di Gaza dengan mengajukan tuntutan baru yang bukan merupakan bagian dari proposal sebelumnya yang dibahas dengan mediator dari Mesir dan Qatar.
Sejauh ini, upaya AS, Qatar, dan Mesir untuk memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas terhambat oleh penolakan Netanyahu terhadap seruan Hamas untuk menghentikan permusuhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: