Mengutip
Middle East Monitor pada Kamis (4/7), keputusan itu diambil selama konferensi ke-96 Pejabat Penghubung Kantor Regional Arab mengenai Boikot Israel, yang diadakan di Kairo.
Konferensi yang dipimpin oleh Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Pendudukan Arab, Saeed Abu Ali menekankan pentingnya memperkuat kerja badan-badan boikot Arab dan menindaklanjuti upaya dan kegiatan mereka dalam melaksanakan ketentuan boikot Arab.
Mereka mendesak perusahaan-perusahaan tersebut menarik investasi mereka dan menghentikan kerja sama rezim Israel, sesuai dengan aturan boikot yang telah ditetapkan.
"Perusahaan-perusahaan yang melanggar aturan dan ketentuan boikot Arab dalam investasi di pemukiman ilegal khusus Yahudi akan dilarang," ungkap keputusan Liga Arab.
Konferensi ini juga menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam mengembangkan mekanisme boikot Islam dan mengintegrasikannya dengan boikot Arab dan internasional.
Mereka juga mendesak Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mematuhi pembaruan tahunan “daftar hitam” perusahaan global dan Israel yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel di wilayah Arab yang diduduki (Tepi Barat dan Golan), sejalan dengan resolusi Dewan 31/ 36 Tahun 2016.
Selain itu, konferensi tersebut meminta FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Israel berpartisipasi dalam acara olahraga mengingat tindakan penghancuran dan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
BERITA TERKAIT: