Jenderal Juan Jose Zuniga yang baru dicopot dari jabatannya itu membawa ratusan pasukan dari unit militer di bawahnya ke Lapangan Murillo, tempat gedung-gedung penting pemerintah berada.
Mengutip laporan
BBC, sebuah kendaraan lapis baja menghancurkan gerbang utama istana presiden, sehingga tentara bisa masuk.
Zuniga mengatakan dia ingin merestrukturisasi demokrasi sebelum terjadi pergantian presiden baru.
Dia kemudian ditangkap, beberapa detik setelah mengatakan kepada wartawan bahwa militer telah melakukan intervensi atas permintaan presiden.
Dalam rekaman dramatis yang tampaknya diambil di dalam istana kepresidenan, Presiden Luis Arce terlihat berhadapan dengan Jenderal Zuniga, memerintahkannya untuk mundur dan memintanya untuk mengosongkan perannya.
Dia juga mengumumkan bahwa dia menunjuk komandan militer baru, membenarkan laporan bahwa Jenderal Zuniga telah diberhentikan dari jabatannya sejak Selasa (25/6).
Zuniga dipecat karena melontarkan harustan tentang mantan presiden Bolivia, Evo Morales, dalam sebuah wawancara televisi hari Senin (24/6).
Jenderal Bolivia itu berjanji mengatakan dia menangkap Morales jika dia mencalonkan diri lagi tahun depan, meskipun mantan presiden tersebut dilarang melakukannya.
Morales, yang juga mengutuk upaya kudeta tersebut, menyerukan agar tuntutan pidana diajukan terhadap Jenderal Zuniga dan antek-anteknya.
Kantor kejaksaan telah membuka penyelidikan kriminal. Kepala Angkatan Laut Bolivia, Wakil Laksamana Juan Arnez Salvador, juga telah ditangkap.
Motivasi pasti Jenderal Zuniga melancarkan kudeta masih belum jelas.
Tetapi jelang kudeta, Zuniga berpidato di alun-alun dan mengutarakan kemarahannya tentang kondisi negara yang sedang berjuang melawan kemerosotan ekonomi dengan cadangan bank sentral yang menipis dan tekanan terhadap mata uang boliviano karena berkurangnya ekspor gas.
“Tiga panglima angkatan bersenjata datang untuk mengungkapkan kekecewaan kami. Akan ada kabinet menteri baru, keadaan pasti akan berubah, tapi negara kita tidak bisa terus seperti ini lagi,” kata Zuniga kepada stasiun TV lokal.
“Berhenti menghancurkan, berhenti memiskinkan negara kami, berhenti mempermalukan tentara kami,” ujarnya lagi.
BERITA TERKAIT: