Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Majalah AS Sebut Hamas Sudah Menang dari Israel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 23 Juni 2024, 15:32 WIB
Majalah AS Sebut Hamas Sudah Menang dari Israel
Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida/Net
rmol news logo Perang di Jalur Gaza secara tidak langsung telah dimenangkan Hamas. Klaim itu disampaikan oleh Majalah Foreign Affairs Amerika Serikat dalam sebuah laporan pada Sabtu (23/6).

Majalah tersebut menyatakan bahwa selama sembilan bulan perang yang melelahkan, Israel semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa menghancurkan Hamas.

Anggapan ini juga dikonfirmasi oleh juru bicara militer Israel Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan pekan ini. Dia menyebut tujuan utama Tel Aviv untuk memusnahkan Hamas sampai ke akarnya mustahil dilakukan.

"Urusan menghancurkan Hamas, ini hanya membuang pasir di mata publik (kata lain dari menipu orang). Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. Mereka berakar di hati masyarakat. Siapa pun yang mengira kita bisa melenyapkan Hamas adalah salah," tegasnya.

Bersamaan dengan itu, Foreign Affairs menyebut Hamas hari ini lebih kuat dan lebih populer dibandingkan sebelum perang Gaza meletus 7 Oktiber lalu.

Itu mengapa bisa dikatakan Hamas sudah menang perang dan Israel gagal menyadari bahwa pembantaian dan kehancuran yang terjadi di Gaza hanya membuat musuhnya semakin kuat.

"Setelah sembilan bulan perang yang melelahkan, inilah saatnya untuk mengakui kenyataan pahit: tidak ada solusi militer untuk mengalahkan Hamas. Hamas tidak kalah atau berada di ambang kekalahan," bunyi laporan tersebut.

Hamas secara de facto tetap menguasai sebagian besar wilayah Gaza, termasuk wilayah di mana warga sipil kini terkonsentrasi.

Dikatakan bahwa Hamas masih bisa menyerang Israel. Mereka kemungkinan memiliki sekitar 15.000 pejuang yang dimobilisasi atau kira-kira sepuluh kali lipat jumlah pejuang yang melakukan serangan tanggal 7 Oktober.

Selain itu, lebih dari 80 persen jaringan terowongan bawah tanah milik kelompok tersebut masih dapat digunakan untuk merencanakan, menyimpan senjata, dan menghindari pengawasan, penangkapan, dan serangan Israel.

Sebagian besar pimpinan tertinggi Hamas di Gaza juga masih hidup dan tidak diketahui keberadannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA