Namun suasana hari raya tahun ini diselimuti dengan duka atas meninggalnya ratusan ribu korban perang Israel di Jalur Gaza selama sembilan bulan terakhir.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan pelaksanaan salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa berjalan dengan pengawasan ketat, ribuan jamaah dilarang masuk karena tidak memenuhi persyaratan.
Sementara itu,
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan pasukan pendudukan (Israel) mencegat warga Palestina yang hendak berangkat menunaikan salat Iduladha.
“Pada pagi hari, pasukan pendudukan memasuki halaman Masjid Al-Aqsa, memeriksa identitas jamaah, menghalangi pergerakan mereka, dan mencegah banyak pemuda masuk sehingga memaksa mereka untuk salat di luar pintu masjid,” bunyi laporan tersebut.
Ribuan warga Palestina lainnya juga melaksanakan salat Iduladha di Masjid Ibrahimi di Hebron, di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki, meskipun ada pembatasan keamanan yang diberlakukan oleh tentara Israel terhadap masuknya jamaah.
"Berbagai upaya dilakukan oleh tentara Israel untuk mencegah masuknya warga ke tempat-tempat suci. Tetapi antara 8.000 dan 10.000 warga Palestina tetap bisa melaksanakan salat Idul Adha di masjid," ujar Kepala Departemen Wakaf Hebron, Ghassan Al-Rajabi.
Dikatakan Al-Rajabi, jamaah harus melewati pos pemeriksaan militer dan kemudian gerbang elektronik untuk memasuki Masjid Ibrahimi.
BERITA TERKAIT: