Sebagai pendukung solusi dua negara, Amerika Serikat menentang pengakuan tersebut karena dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan Israel di dalamnya.
"Amerika sama tegasnya dengan catatan bahwa solusi dua negara harus diwujudkan melalui negosiasi langsung melalui para pihak, bukan melalui pengakuan sepihak,” ujar penasihat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, seperti dimuat
AFP pada Kamis (23/5).
Pada Rabu (23/5), Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina, dan memperingatkan Israel agar tidak membalas dengan menahan dana.
Israel menanggapinya dengan marah, termasuk dengan menarik utusannya, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh negara-negara Eropa telah memberikan hadiah pada teroris.
Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia ingin mengambil tindakan pembalasan termasuk memutuskan perjanjian di mana Norwegia menangani dana yang ditujukan untuk Otoritas Palestina.
Berdasarkan perjanjian perdamaian yang sebagian ditengahi oleh Norwegia pada tahun 1990an, Israel mengumpulkan dana untuk Otoritas Palestina, yang menjalankan otonomi terbatas di beberapa bagian Tepi Barat.
Namun Israel telah memblokir transfer tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menguasai Jalur Gaza.
BERITA TERKAIT: