Dalam pidato pembuka, Jokowi memaparkan pentingnya air bagi kehidupan di bumi. Di mana dari 72 persen air di permukaan bumi hanya satu persen yang bisa diakses untuk air minum dan keperluan sanitasi.
"Tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan, no water no life, no growth. Oleh sebab itu air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi menyoroti sistem pengelolaan air Indonesia yang kaya akan nilai budaya seperti sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktekkan sejak abad ke-11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia.
"Bagi masyarakat Bali, air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama," kata Jokowi.
Melalui KTT WWF, Jokowi berharap bahwa seluruh anggota dapat saling berkesinambungan untuk memperkuat komitmen kolaborasi mengatasi tantangan global terkait air.
"
Let’s preserve our water today for shared prosperity tomorrow," ujarnya.
Jokowi menyampaikan bahwa kepemimpinannya sebagai presiden akan berakhir di bulan Oktober.
Dia kemudian memperkenalkan Prabowo sebagai presiden terpilih yang akan melanjutkan pemerintahan dan berkontribusi pada pengelolaan air selama lima tahun mendatang.
"
And on this good occasion allow me to introduce the president-elect of Indonesia, Mr. Prabowo Subianto, who is currently serving as the Minister of Defense, who will continue Indonesia’s commitment to contribute toward world’s water," kata Jokowi.
Presiden RI itu kemudian membuka forum WWF ke-10 dengan mengucap basmalah.
BERITA TERKAIT: