"Ini adalah pertemuan pertama yang sejenis. Jadi, kami berharap dapat melakukan diskusi mengenai keseluruhan risiko, namun tidak akan berprasangka buruk pada hal-hal spesifik pada saat ini," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan menjelang pertemuan ketika ditanya apakah AS akan memprioritaskan masalah senjata nuklir.
Dikutip dari
Reuters, Selasa (14/), pejabat tersebut mengatakan bahwa penyebaran kemampuan AI yang cepat oleh China di sektor sipil, militer, dan keamanan nasional sering kali melemahkan keamanan AS dan sekutunya. Ia menambahkan bahwa perundingan tersebut akan memungkinkan Washington untuk menyampaikan kekhawatirannya secara langsung.
“Untuk lebih jelasnya, pembicaraan dengan Beijing tidak terfokus pada promosi segala bentuk kolaborasi teknis atau kerja sama dalam penelitian terdepan dalam hal apa pun. Dan kebijakan perlindungan teknologi kami tidak dapat dinegosiasikan,” kata pejabat itu.
Pemerintahan Presiden Joe Biden berupaya melibatkan China dalam berbagai masalah untuk mengurangi miskomunikasi antara kedua negara.
Hal itu termasuk pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi untuk membahas topik AI di Beijing April lalu, di mana mereka sepakat untuk mengadakan pembicaraan bilateral formal pertama mengenai masalah ini.
BERITA TERKAIT: