Direktur Jenderal Produksi Pertahanan Kemhan India, T Natarajan mengatakan, ambisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekosistem perusahaan dan
startup di negaranya.
"India memiliki salah satu ekosistem
startup terbesar, yang kini merambah ke sektor teknologi dan pertahanan. Tren ini menggarisbawahi peningkatan sinergi antara inovasi dan prioritas keamanan nasional," kata Natarajan dalam pidatonya di pameran industri pertahanan India-RI di Hotel Sultan Residence, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).
Natarajan menambahkan, India telah mampu mengekspor alutsista senilai 2,63 miliar dolar AS atau setara Rp42 triliun di tahun 2023.
"Tentu saja, India siap menjadi salah satu eksportir pertahanan terkemuka pada tahun 2030," lanjutnya.
Menurut Natarajan,
startup di India tidak hanya berkontribusi terhadap kemampuan dalam negeri, namun juga telah membantu meningkatkan posisi India sebagai pemain global dalam inovasi pertahanan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dutabesar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty yang mengatakan bahwa masuknya perusahaan-perusahaan rintisan di India, khususnya di bidang pertahanan telah membantu memperkuat industri tersebut.
"Sehingga menghasilkan ribuan paten oleh perusahaan-perusahaan pertahanan dalam beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: