Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Oren Marmorstein pada Minggu (21/4) mengumumkan akan melakukan pemanggilan terhadap duta besar dari negara-negara tersebut untuk melakukan protes.
“Duta Besar Prancis, Jepang, Korea Selatan, Malta, Republik Slovakia dan Ekuador akan dipanggil besok untuk melakukan demarche, dan mereka akan mendapat protes keras,” tulis Marmorstein di X, seperti dimuat
AFP.
Dia menambahkan bahwa pengakuan terhadap Palestina setelah serangan Hamas 7 Oktober lalu, sama saja dengan mendukung kegiatan teroris.
"Seruan untuk mengakui negara Palestina setelah pembantaian 7 Oktober, adalah hadiah bagi terorisme," tambahnya.
DK PBB menggelar pemungutan suara pada Kamis (18/4) terhadap resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di organisasi dunia tersebut.
Hasilnya, 12 dari 15 negara anggota menyatakan suara setuju, sementara Swiss dan Inggris abstain.
Hanya Amerika Serikat, sekutu paling setia Israel, yang memberikan suara menentang, dan menggunakan hak vetonya untuk membatalkan resolusi.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengecam veto AS dan mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan kembali hubungan bilateralnya dengan Washington.
BERITA TERKAIT: