Hasil ini mampu memperlemah kekuatan pemerintah Presiden Yoon Suk-yeol selama sisa tiga tahun masa jabatannya.
Dengan sebagian besar suara yang telah dihitung, oposisi dari Partai Demokrat (DP) dan partai satelitnya berhasil memenangkan gabungan 175 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 300 orang.
Sementara partai oposisi liberal kecil lainnya diperkirakan akan memenangkan 12 kursi di bawah sistem perwakilan proporsional.
Petahana dari Partai Kekuatan Rakyat yang dipimpin Presiden Yoon Suk-yeol dan partai satelitnya diperkirakan memperoleh 109 kursi.
Hasil akhir dari pemilu legislatif Korea baru resmi keluar pada Kamis malam ini (11/4).
Dengan meraih mayoritas di Majelis Nasional, Pemimpin oposisi Partai Demokrat, Lee Jae-myung tampaknya akan membalas Yoon dari kekalahannya di pemilihan presiden tahun 2022 lalu.
Pengamat Politik Korea Selatan, Bae Kang-hun menilai kemenangan Partai Demokrat memberikan momentum besar bagi Lee dalam mengejar kursi kepresidenan.
Pasalnya, Lee akan memiliki lebih banyak sekutu yang setia mendukungnya dalam pencalonan presiden tiga tahun mendatang.
"Mereka akan banyak membantunya di parlemen untuk membuka jalan baginya untuk mendapatkan nominasi partai dan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada tahun 2027," papar Bae, seperti dimuat
Associated Press. Perolehan 200 kursi dapat memberi cukup suara bagi koalisi Partai Demokrat untuk mengesampingkan veto dari Yoon.
Namun, harapan tersebut memudar ketika penghitungan suara pada Kamis pagi (11/4) menunjukkan oposisi kekurangan 200 kursi yang dibutuhkan.
Lee, yang cedera serius dalam serangan penikaman Januari lalu, telah menggambarkan Presiden Yoon dan partainya sebagai pemerintahan yang gagal.
Sementara Partai Kekuatan Rakyat menuduh Lee sebagai pejabat korup. Sebuah tuduhan yang menurut Lee bermotif politik.
BERITA TERKAIT: