Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (22/3) IOC mengatakan bahwa panggilan itu ditujukan kepada IOC dan Bach.
Penelepon mengaku sebagai perwakilan Komisi Uni Afrika dan ingin mendiskusikan tentang larangan partisipasi atlet Rusia dalam Olimpiade Paris.
Menurut IOC, panggilan iseng itu bagian dari kampanye disinformasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap IOC.
"Panggilan palsu yang mengaku berasal dari Komisi Uni Afrika tampaknya dibuat oleh kelompok yang sama yang telah menyerang sejumlah pemimpin politik global dan tokoh-tokoh penting lainnya dengan cara yang sama," kata IOC merujuk pada Rusia, seperti dimuat
Reuters. Awal pekan ini IOC melarang atlet Rusia dan Belarusia mengikuti parade upacara pembukaan Olimpiade Paris, karena perang di Ukraina.
Merespon putusan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa keputusan IOC adalah penghancuran gagasan Olimpiade dan pelanggaran terhadap kepentingan para atlet.
Hubungan antara Rusia dan IOC memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Atlet Rusia dan Belarusia dibolehkan berkompetisi sebagai atlet netral di Paris, tanpa bendera dan lagu kebangsaan mereka.
Oktober lalu, IOC memberhentikan Komite Olimpiade Rusia karena mengakui dewan Olimpiade regional untuk wilayah pendudukan di Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia.
BERITA TERKAIT: