Mengutip
Sputnik, rudal itu berbahan bakar padat dan berhasil mencapai kecepatan hingga Mach 8 atau 6.200 mil per jam.
Dikatakan bahwa Houthi berencana menggunakan rudal hipersonik untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal komersial milik Israel dan sekutu.
"Yaman berencana untuk mulai memproduksinya untuk digunakan dalam serangan di Laut Merah dan Laut Arab serta Teluk Aden, serta terhadap sasaran di Israel," bunyi laporan tersebut.
Menurut laporan
Sputnik, rudal hipersonik yang diuji cobakan Houthi diperkirakan mampu mencapai Israel hanya dalam waktu 10 menit.
Setelah pembantaian 7 Oktober, Houthi menyerang rute pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai tanggapan atas operasi Israel di Jalur Gaza.
Sejak itu Houthi mengklaim telah menyerang 61 kapal komersial yang berafiliasi dengan Israel.
Amerika Serikat dan Inggris tidak tinggal diam dan akhirnya melancarkan serangan udara dan operasi pertahanan di wilayah tersebut.
BERITA TERKAIT: