Hal tersebut dilakukan setelah adanya kekhawatiran terkait kemungkinan baut longgar dalam sistem kontrol kemudi armada mereka.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Federal (FAA), seruan itu diumumkan setelah operator internasional menemukan adanya baut dengan mur yang hilang saat melakukan perawatan rutin pada mekanisme di hubungan kendali kemudi.
"Perusahaan menemukan pesawat tambahan yang belum terkirim dengan mur yang tidak dikencangkan dengan benar," kata FAA dalam sebuah pernyataan Kamis (28/12).
Jurubicara Boeing menekankan bahwa proses pemeriksaan yang direkomendasikan akan memakan waktu sekitar dua jam per pesawat, dan seluruh pesawat 737 Max baru akan menjalani pemeriksaan sebelum diserahkan kepada pelanggan.
"Kami merekomendasikan agar operator melakukan pemeriksaan menyeluruh pada pesawat 737 MAX mereka sebagai langkah pencegahan tambahan. Kami berharap operator memberi tahu kami tentang temuan apa pun," kata produsen kedirgantaraan AS itu.
Skandal terbaru tersebut telah membuat saham Boeing mengalami penurunan lebih dari 1 persen di pasar saham AS, menambah daftar masalah kualitas yang pernah dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Alaska Airlines, maskapai penerbangan Amerika Serikat, telah merespons dengan merencanakan pemeriksaan pada Kamis mendatang. Mereka memproyeksikan bahwa inspeksi tersebut akan selesai pada paruh pertama bulan Januari 2024.
Sementara United Airlines dan American Airlines, dua maskapai terbesar yang menggunakan pesawat 737 Max, menyatakan bahwa mereka tidak mengantisipasi dampak besar terhadap operasional mereka.
Kedua maskapai tersebut berkomitmen untuk menyelesaikan pemeriksaan dengan teliti dan tidak mengharapkan gangguan signifikan dalam layanan penerbangan mereka.
BERITA TERKAIT: