Tuduhan tersebut dilayangkan HRW dalam sebuah laporan yang terbit pada Senin (18/12).
"Pemerintah Israel menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan di Jalur Gaza yang diduduki, yang merupakan kejahatan perang," kata HRW, seperti dikutip
Al Arabiya.
Menurut laporan HRW, pasukan Israel sengaja memblokir pengiriman air, makanan, dan bahan bakar yang membuat warga Gaza sangat sulit mendapat bantuan kemanusiaan.
Di sisi lain, serangan Israel juga menghancurkan wilayah pertanian. Sementara tentara merampas benda-benda yang sangat diperlukan oleh penduduk sipil untuk kelangsungan hidup mereka.
Sebagai tanggapan, pemerintah Israel menyebut HRW sebagai organisasi anti-Semit dan anti-Israel.
"Human Rights Watch tidak mengutuk serangan terhadap warga Israel dan pembantaian tanggal 7 Oktober dan tidak memiliki dasar moral untuk membicarakan apa yang terjadi di Gaza jika mereka menutup mata terhadap penderitaan dan hak asasi warga Israel," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat.
Perang Gaza terjadi ketika Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, dan menewaskan 1.139 orang, sebagian besar warga sipil, serta menculik sekitar 250 orang.
Israel kemudian melakukan serangan balasan tanpa henti hingga membunuh lebih dari 18.800 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
BERITA TERKAIT: