Dalam sebuah pernyataan yang dikutip
KCNA pada Kamis (23/11), Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan pihaknya akan mengambil langkah-langkah militer untuk mencegah ketegangan dan konflik militer di semua bidang, termasuk darat, laut, dan udara.
Termasuk dengan mengerahkan angkatan bersenjata yang lebih kuat dan perangkat keras militer tipe baru di wilayah sepanjang Garis Demarkasi Militer.
“Mulai sekarang, tentara kami tidak akan pernah terikat oleh Perjanjian Militer Utara-Selatan 19 September,” kata pernyataan itu.
Ketegangan hubungan antara dua Korea terjadi setelah Pyongyang mengumumkan keberhasilannya dalam meluncurkan satelit mata-mata pertama mereka ke orbit pada Selasa (21/11).
Reuters menyebut, para pejabat Korea Selatan mengatakan peluncuran terbaru kemungkinan besar melibatkan bantuan teknis Rusia.
Rusia dan Korea Utara menolak kesepakatan senjata namun menjanjikan kerja sama yang lebih mendalam, termasuk dalam bidang satelit.
Sebagai tanggapan, Korea Selatan pada Rabu (22/11) menangguhkan sebagian dari perjanjian antar-Korea sebagai tanggapan atas peluncuran Pyongyang.
BERITA TERKAIT: