Administrator politik Distrik Musawa, Habibu
Abdulkadir menceritakan kronologi pembunuhan tersebut. Disebutkan, geng
kriminal mengendarai sepeda motor dan menyerbu desa sekitar pukul 21.30
waktu setempat.
"Mereka (geng kriminal) melepaskan tembakan ke
arah murid-murid saat pengajian. 13 orang tewas,” kata Abdulkadir,
seperti dimuat
The Defense Post.
Selain
korban jiwa, ada 20 murid lainnya mengalami luka-luka. Lima siswa
dilaporkan dirawat di rumah sakit Musawa. Sementara 15 siswa terluka
parah dibawa ke fasilitas medis di Ibukota Negara bagian Katsina.
Dikatakan Abdulkadir, saat kejadian, aksi premanisme tersebut sempat dihalau oleh warga yang berdatangan seusai penembakan.
"Kedatangan warga mencegah para penyerang menculik siswa lain pada upacara tersebut," tambahnya.
Pada
bulan Desember 2020, geng kriminal juga menculik 80 siswa di sebuah
pesantren usai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di komunitas tetangga
di distrik Dandume.
Anak-anak tersebut diselamatkan oleh polisi dan warga setelah terjadi baku tembak di tempat persembunyian geng kriminal.
BERITA TERKAIT: