Dikatakan bahwa jika bahan bakar habis, maka peralatan vital yang ada di rumah sakit, termasuk peralatan resusitasi, inkubator bayi, dan unit perawatan intensif akan berhenti beroperasi.
"Cadangan bahan bakar di Rumah Sakit Al Quds di Kota Gaza akan habis dalam 48 jam," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Anadolu News.
Tak hanya bahan bakar, kata Bulan Sabit Merah, RS Al Quds telah menderita karena sudah menderita kekurangan obat-obatan, makanan, dan air untuk staf medis, pasien serta pengungsi.
"Lebih dari 14.000 pengungsi Palestina telah berlindung di rumah sakit selama lebih dari tiga minggu," tambahnya.
Penyebab utama kehabisan bahan bakar adalah keegoisan tentara Israel yang masih menolak masuknya bahan-bahan dasar termasuk bahan bakar untuk rumah sakit dan layanan ambulans di Gaza.
Setelah kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober terhadap lokasi Israel di sekitar Gaza, Israel mengepung daerah kantong Palestina sepenuhnya, tanpa izin masuk atau keluar, air, listrik atau bahan bakar.
Israel juga melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza untuk membalas Hamas.
Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 wanita, tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza.
BERITA TERKAIT: