Presiden Volodymyr Zelensky mengundang mantan presiden kontroversial, Donald Trump, datang langsung ke Ukraina untuk melihat sendiri situasi di sana.
Zelensky tengah berusaha mendorong pemerintah AS segera menyetujui peningkatan dana bantuan perang untuk Ukraina. Namun, terkendala oleh Partai Republik yang menilai tambahan bantuan itu tidak lebih penting dari ancaman keamanan nasional AS di perbatasan Meksiko dan keamanan mitra dekatnya, Israel.
Dalam sebuah wawancara pada Minggu (5/11) ia meminta Trump yang merupakan kandidat utama dan berpengaruh di Partai Republik untuk datang dan melihat sendiri kerusakan dan penderitaan yang dialami oleh Ukraina.
Zelensky yakin klaim Trump yang mampu mengakhiri perang saat terpilih kembali tahun depan itu tidak akan pernah terjadi.
"Jika dia bisa datang ke sini, saya memerlukan waktu 24 menit untuk menjelaskan kepada calon Presiden Trump bahwa dia tidak bisa mengendalikan perang ini,” kata Zelensky, seperti dimuat
AFP. Menurut Zelensky pada akhirnya tentara AS bisa terseret ke dalam konflik Eropa yang lebih besar dengan Rusia jika Washington tidak meningkatkan dukungannya.
“Jika Rusia akan membunuh kita semua, mereka akan menyerang negara-negara NATO dan Anda akan mengirimkan putra dan putri Anda (untuk berperang),” ujarnya.
Presiden AS, Joe Biden mendesak Kongres AS untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja tambahan sebesar 106 miliar dolar AS, dengan sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pertahanan Ukraina.
Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin Partai Republik malah mengajukan rencana pendanaannya sendiri.
Pekan lalu DPR mengesahkan rancangan undang-undang untuk memberikan bantuan sebesar 14,3 miliar dolar AS kepada Israel, namun tidak mencakup peningkatan bantuan apa pun untuk Ukraina.
BERITA TERKAIT: