Hal itu disampaikan langsung oleh jurubicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
Al Arabiya pada Kamis (2/11).
Kirby mengatakan keputusan AS untuk tidak menempatkan pasukan di Gaza diambil setelah mereka berdiskusi dengan sekutunya tentang masa depan Gaza setelah konflik.
"Tidak ada rencana atau niat untuk menempatkan pasukan militer AS di Gaza, sekarang atau di masa depan,” tegas Kirby.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah AS tidak percaya jika memimpin Jalur Gaza di masa depan ketika perang dengan Israel selesai.
Menurut Kirby, menempatkan Hamas sebagai pemimpin akan menjadi masalah setelah pembantaian 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, di Israel selatan pada 7 Oktober.
"Kami yakin Hamas tidak bisa menjadi masa depan pemerintahan di Gaza. Mereka tidak bisa,” kata Kirby.
Dengan meningkatnya jumlah korban warga sipil di Gaza dalam perang Israel-Hamas, Kirby mengatakan Washington tidak percaya sekarang adalah waktu untuk gencatan senjata secara umum, namun jeda kemanusiaan dalam permusuhan diperlukan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 8.796 warga, termasuk 3.648 anak-anak, telah tewas akibat serangan udara Israel.
BERITA TERKAIT: