Menggunakan data survei angkatan kerja tahun 2020 hingga 2021, para peneliti menemukan bahwa hanya 28 persen dari 28.920 lulusan teknik perempuan yang dipekerjakan.
"Sementara 20,9 persennya menganggur dan 50,9 persen dari mereka keluar dari angkatan kerja," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
DAWN.
Berdasarkan data wilayah, ditemukan 21,1 persen dari seluruh lulusan teknik tinggal di daerah pedesaan sementara 78,9 persen di antaranya tinggal di daerah perkotaan.
Di wilayah pedesaan, 43,9 persen lulusan teknik bekerja dan 36,3 persen menganggur.
Lebih dari 64 persen lulusan teknik yang memilih untuk tidak memasuki dunia kerja sudah menikah, sementara 28,4 persen masih lajang.
Jumlah tertinggi perempuan lulusan teknik berada pada kelompok usia 25-34 tahun (50,9 persen), diikuti oleh 35-44 tahun (21,7 persen).
BERITA TERKAIT: