Disebutkan bahwa pada Mei 2023, China diduga telah memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir di dalam gudang persenjataan mereka. Jumlahnya meningkat dari laporan sebelumnya, di mana Beijing memiliki lebih dari 400 hulu ledak nuklir yang beroperasi pada tahun 2021.
“Kami melihat China terus melakukan modernisasi, diversifikasi, dan perluasan kekuatan nuklirnya dengan cukup cepat,” ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Reuters pada Jumat (20/10).
Pentagon bahkan memperkirakan peningkatan senjata nuklir China akan bertambah lebih dari 1.000 unit pada 2030 mendatang.
Kendati demikian, senjata nuklir yang dimiliki China masih jauh lebih rendah dibandingkan yang dimiliki Rusia dan Amerika Serikat.
Amerika Serikat (AS) mempunyai persediaan sekitar 3.700 hulu ledak nuklir, dan sekitar 1.419 hulu ledak nuklir strategis dikerahkan. Rusia memiliki sekitar 1.550 senjata nuklir yang dikerahkan dan 4.489 hulu ledak nuklir yang disimpan.
Laporan Pentagon menambahkan, bahwa Angkatan Laut China telah memiliki 370 kapal dan kapal selam, naik dari 340 kapal tahun lalu.
AS mengaku khawatir jika peningkatan pertahanan China dapat membuat mitranya Taiwan semakin tertekan.
Hubungan China dan AS semakin tegang karena masalah Taiwan dan sengketa di Laut China Selatan. Meski begitu, keduanya telah sepakat menghidupkan kembali komunikasi militer untuk menghindari perselisihan.
BERITA TERKAIT: