Laporan penangkapan Kurmasheva diungkap oleh Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York, seperti dimuat
The Guardian pada Kamis (19/10).
Disebutkan bahwa Kurmasheva merupakan editor di
Radio Free Europe-Radio Liberty (RFE/RL). Dia ditangkap karena tidak mendaftarkan diri sebagai pekerja media asing saat berkunjung ke Rusia.
Saat ini Kurmasheva ada di pusat penahanan sementara, namun kemungkinan besar akan segera dipindahkan ke penahanan pra-sidang.
Pemilik media RFE/RL, Jeffrey Gedmin mendesak pembebasan Kurmasheva ke keluarganya.
"Dia adalah kolega yang sangat dihormati, istri yang berbakti, dan ibu yang berdedikasi bagi dua anak. Dia perlu dibebaskan agar dia dapat segera kembali ke keluarganya,” tegasnya.
Kurmasheva adalah jurnalis AS kedua yang ditahan oleh Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Evan Gershkovich, reporter
Wall Street Journal, telah ditahan sejak Maret karena dugaan spionase.
Diungkap CPJ, Kurmasheva yang mempunyai rumah di Praha, tiba di Rusia pada 20 Mei lalu untuk keperluan darurat keluarga.
Dia ditahan sementara di bandara Kazan pada tanggal 2 Juni sebelum penerbangan pulang, di mana paspor AS dan Rusianya disita dan dia didenda karena gagal mendaftarkan paspor Amerikanya ke otoritas Rusia.
Di Rusia, Kurmasheva meliput penderitaan etnis minoritas di Tatarstan dan Bashkortostan yang mendapat tekanan dari pemerintah setempat.
BERITA TERKAIT: