Menurut data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Kamis (12/10), jumlah warga Palestina yang mengungsi di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 338 ribu.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mencatat lebih dari 220 ribu warga Palestina telah mengungsi di 88 sekolah di seluruh Jalur Gaza.
Sementara itu, pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan udara besar-besaran di berbagai wilayah Jalur Gaza, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Salah satu warga Palestina, Sabreen al-Attar, berusaha melarikan diri ketika mendengar roket demi roket meluncur di atas pemukimannya.
“Saat saya melarikan diri, saya melakukannya demi anak-anak saya. Hidup mereka ada di pundak saya," ujar al-Attar.
Meski begitu, warga Palestina mengatakan tidak ada jalan keluar yang nyata di Gaza, lantaran wilayah tersebut sudah diblokade oleh Israel selama belasan tahun.
"Kami tidak punya tempat lain untuk pergi," lanjut al-Attar.
Dalam sebuah pengarahan pada Selasa (10/10), jurubicara militer Israel Letkol Richard Hecht menyarankan agar warga Palestina mencoba meninggalkan Gaza melalui perbatasan Gaza dengan Mesir.
Kendati begitu, para pejabat Hamas yang mengawasi perbatasan mengatakan hanya warga Gaza yang telah mendaftar lebih dulu yang bisa menyeberang ke Mesir. Di sisi lain, hanya sejumlah kecil orang yang mendapat izin tersebut.
BERITA TERKAIT: