Pasalnya, Taiwan merupakan salah satu produsen semikonduktor terbesar di dunia dan tempat bagi sekitar setengah dari komoditas global yang melewati Selat Taiwan di setiap harinya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO), John Chen, dalam acara Hut Taiwan ke-112 pada Senin (9/10).
"Taiwan memproduksi sekitar 70 persen produk semikonduktor dunia, di mana 92 persen di antaranya yang paling canggih di dunia. Selain itu, Selat Taiwan juga digunakan untuk 50 persen komoditas global melewati kawasan. Sehingga konflik militer dapat menyebabkan bencana bagi dunia," kata Chen.
Menurut Ketua TETO, China saat ini tengah berupaya untuk menciptakan kenormalan baru di kawasan dengan meningkatkan kehadirannya di Selat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan.
Tindakan itu dikatakan dapat mengancam perdamaian dan stabilitas di dalam dan sekitar kawasan.
Pernyataan Chen datang setelah baru-baru ini China menerbitkan peta baru, yang menurut Chen semakin mengungkap ambisi ekspansionis China serta mengabaikan hukum internasional dan tatanan internasional yang berdasarkan aturan.
"Taiwan berada di garis depan demokrasi untuk melawan ekspansionisme otoriter. Ini bukti bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah kepentingan semua negara," pungkas Ketua TETO.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: