Laporan dari
Axios pertama kali mengungkapkan peringatan ini, dengan mengutip dua sumber dari UEA yang memiliki pengetahuan tentang situasi tersebut.
Menurut kedua sumber itu, para pejabat dari UEA mengirimkan pesan langsung ke pejabat tinggi Suriah. UEA juga memberikan informasi kepada pemerintahan Amerika Serikat tentang upaya komunikasi mereka dengan pemimpin Suriah.
Peringatan tersebut datang setelah para pemimpin negara asing di luar Israel banyak menyampaikan kekhawatirannya bahwa konflik ini dapat merembet ke negara tetangga, seperti Lebanon dan Suriah, atau bahkan berpotensi menjadi konflik regional yang lebih luas.
Kementerian Luar Negeri UEA sebelumnya telah mengutuk pertempuran yang melibatkan serangan dari Hamas terhadap Israel yang telah menewaskan banyak warga sipil.
“Warga sipil di kedua belah pihak harus selalu mendapat perlindungan penuh berdasarkan hukum humaniter internasional dan tidak boleh menjadi sasaran konflik,” kata kementerian itu, seperti dimuat
Fox News, Selasa (10/10).
UEA sendiri menjadi negara Teluk pertama yang secara resmi memormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020 lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: