Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu (8/10) mengatakan, serangan Hamas terhadap Israel dan penyanderaan di Jalur Gaza “sangat mengejutkan kami.”
Ia menyampaikan dukungannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon dan meyakinkannya tentang dukungan penuh Jerman.
“Keamanan Israel adalah landasan kebijakan Jerman. Hal ini terutama berlaku di masa-masa sulit seperti ini. Kami akan bertindak sebagaimana mestinya,” kata Scholz kepada wartawan setelah panggilan telepon, seperti dikutip dari
Anadolu Agency.“Yang terpenting, kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa serangan ini tidak berubah menjadi 'Kebakaran Besar' dengan konsekuensi yang tak terhitung bagi seluruh wilayah,” tandasnya.
Jerman telah meningkatkan perlindungan terhadap lembaga-lembaga Yahudi dan Israel.
Scholz juga telah melakukan kontak dengan para pemimpin AS, Perancis dan Inggris untuk membahas situasi yang sedang berlangsung.
Ia juga menyuarakan dukungan terhadap upaya diplomatik Mesir untuk gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina.
“Presiden Abdel-Fattah al-Sisi berusaha menengahi dan meredakan situasi sulit ini. Kami dengan senang hati akan mendukung Mesir dalam upaya ini,” katanya, menambahkan bahwa ia akan segera berbicara dengan Presiden Mesir itu melalui telepon tentang perkembangan terkini.
Hamas melancarkan serangan terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada Sabtu (7/10) dengan menembakkan ribuan roket dan menangkap banyak warga Israel.
Kelompok Palestina menjuluki aksi tersebut sebagai “Operasi Badai Al Aqsa”, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan respons terhadap penyerbuan Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan.
Jumlah korban tewas di Israel telah melampaui 600 orang, dengan 2.156 orang terluka.
BERITA TERKAIT: