Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Intelijen Inggris: Rusia Kemungkinan Gunakan Ranjau Laut untuk Hambat Pengiriman Sipil di Laut Hitam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 07 Oktober 2023, 19:50 WIB
Intelijen Inggris: Rusia Kemungkinan Gunakan Ranjau Laut untuk Hambat Pengiriman Sipil di Laut Hitam
Ilustrasi/Net
rmol news logo Badan intelijen Inggris memperingatkan bahwa Rusia akan menghalangi pelayaran sipil di Laut Hitam dengan memasang ranjau laut di pelabuhan Ukraina.

Mengutip European Views, Sabtu (7/10), tindakan ini tampaknya merupakan bagian dari upaya baru Rusia untuk terus menekan ekonomi Ukraina, dengan cara menjatuhkan pengiriman biji-bijian yang vital bagi negara tersebut.

"Rusia mencoba menghindari menghancurkan kapal sipil secara terang-terangan, dan sebaliknya akan menyalahkan Ukraina atas segala serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam," bunyi laporan yang dimuat European Views.

Meskipun Rusia telah menarik armadanya dari Laut Hitam, tindakan ini tidak menandakan berakhirnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Pemerintah Inggris sebelumnya juga telah memperingatkan tentang kemungkinan serangan rudal oleh militer Rusia terhadap kapal kargo yang melintasi Laut Hitam.

Untuk menghindari kemungkinan tersebut, saat ini pemerintah Inggris telah bersama-sama dengan Ukraina dan mitra internasional lainnya untuk meningkatkan keamanan pengiriman di Laut Hitam, dengan membentuk kelompok intelijen, pengawasan, dan investigasi, untuk memantau aktivitas Rusia di wilayah tersebut.

“Penargetan Rusia terhadap pelayaran sipil di Laut Hitam menunjukkan ketidakpedulian Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap kehidupan warga sipil dan kebutuhan kelompok paling rentan di dunia. Dunia sedang menyaksikan dan kita melihat upaya sinis Rusia yang menyalahkan Ukraina atas serangan mereka," kata Menteri Luar Negeri James Cleverly.

"Kami dan sekutu kami bersatu melawan Putin dan upayanya untuk merugikan Ukraina dan merugikan seluruh dunia,” tegasnya.

Sejak Rusia menarik diri dari Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, negara itu diketahui telah menghancurkan sekitar 130 fasilitas infrastruktur pelabuhan di Chornomorsk, Reni, dan Odesa sejak mereka menarik diri dari Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam. Bencana ini juga menghancurkan hampir 300.000 ton biji-bijian, jumlah yang cukup besar untuk memberi makan lebih dari 1,3 juta orang selama satu tahun.

Peringatan mengenai potensi penggunaan ranjau laut oleh Rusia muncul ketika 12 kapal kargo bersiap memasuki koridor pelayaran Laut Hitam menuju pelabuhan Ukraina.

Lebih dari 20 kapal lainnya juga dijadwalkan untuk memasuki perairan Ukraina, membawa sekitar 127.000 ton biji-bijian asal Ukraina ke luar negeri.

Kemungkinan penggunaan ranjau laut oleh Rusia ini telah menciptakan ancaman serius bagi pengiriman sipil di Laut Hitam dan menambah ketegangan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA