Otoritas Lapas Nasional SNAI dalam keterangannya menyebutkan, gangguan tersebut terjadi di salah satu blok sel Lapas Guayas 1, salah satu dari lima fasilitas yang membentuk kompleks penjara besar di Guayaquil.
Dalam keterangan terpisah, kantor kejaksaan mengatakan bahwa agen-agennya, bersama dengan polisi dan militer, menjalankan protokol keamanan sehubungan dengan gangguan yang terjadi pada Jumat sore.
“Dalam beberapa jam mendatang, personel khusus militer akan melakukan penggerebekan dan pengintaian pertama di Paviliun 7, tempat asal insiden, untuk mengendalikan situasi,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting di X, seperti dikutip dari
AFP, Sabtu (7/10).
Ini bukan pertama kalinya lembaga pemasyarakatan Ekuador dilanda kerusuhan. Juli lalu, lebih dari 30 orang di penjara Guayas 1 tewas.
Konflik yang sedang berlangsung antara geng-geng kuat yang terkait dengan kartel Kolombia dan Meksiko telah menyebabkan lebih dari 430 narapidana tewas di Ekuador sejak 2021. Pada Agustus tahun ini, puluhan penjaga disandera di beberapa penjara di seluruh negeri.
Pada Kamis, polisi di Ekuador menyita hampir 14 ton obat-obatan terlarang yang ditujukan ke Amerika Tengah, Amerika Serikat, dan Eropa.
Menteri Dalam Negeri Juan Zapata mengatakan, lebih dari 40 penggerebekan dilakukan di seluruh negeri, yang mengakibatkan penangkapan 28 orang dan penyitaan 13,6 ton obat-obatan.
Sejak tahun 2021, pihak berwenang Ekuador telah menyita lebih dari 500 ton obat-obatan.
BERITA TERKAIT: