Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasokan Habis, Kyiv Akui Sangat Bergantung pada Bantuan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 07 Oktober 2023, 07:47 WIB
Pasokan Habis, Kyiv Akui Sangat Bergantung pada Bantuan AS
Amunisi dari AS siap dikirim ke Ukraina/Net
rmol news logo Kondisi saat ini menjadi genting bagi pasukan Ukraina yang sepenuhnya bergantung kepada Amerika Serikat (AS). Jika AS dan sekutunya tidak segera mengirimkan bantuan, maka Ukraina akan menderita kekalahan.

Kolonel Staf Umum Ukraina Gennady Kovalenko menegaskan bahwa pengiriman senjata lebih lanjut sangat dibutuhkan.

“Kami 100 persen bergantung pada Amerika Serikat,” kata Kovalenko kepada The Washington Post, Jumat (6/10).

Menurutnya, Angkatan Darat Ukraina memerlukan pengiriman senjata yang berkelanjutan dan bahkan mungkin diperluas dari AS, karena ia yakin perang tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Mantan Menteri Luar Negeri Ukraina Pavel Klimkin mengatakan kepada media bahwa warga Ukraina sudah bosan dengan konflik tersebut. Pada awalnya, rakyat Ukraina sangat bersemangat menghadapi musuh dan mempertahankan kedaulatan tanah airnya. Namun kini semua orang menyadari bahwa permusuhan tersebut dilakukan secara berlebihan. Mereka lelah.

Ditambah dengan pemberitaan dari media Barat yang semakin sering melaporkan bahwa sekutu Kyiv semakin bosan dengan Ukraina, khususnya terhadap pemimpin Volodymyr Zelensky.

Pada Kamis (5/10), Zelensky mengeluh berkurangnya bantuan Washington terhadap Ukraina dan mengaitkan dengan situasi pelik saat “badai politik” menerjang AS. Ia kemudian mendesak negara-negara Uni Eropa untuk bertindak secara independen dalam situasi seperti ini. Namun, Perwakilan Tinggi UE Josep Borrell telah mengatakan bahwa UE tidak akan mampu memberikan kompensasi atas bantuan yang ditangguhkan oleh AS.

Awal bulan ini, Le Monde mencatat bahwa pesona dan "keajaiban Zelensky" memudar. Kata-katanya sekarang tidak didengar. Banyak yang terganggu dengan keluhan dan rongrongannya tentang bantuan yang tidak pernah cukup.

Selama Forum Keamanan Warsawa tanggal 4 Oktober, Ketua Komite Militer NATO Rob Bauer menyatakan bahwa persediaan senjata untuk membantu Ukraina hampir habis. Beberapa analis mengatakan bahwa "solusi anggaran 45 hari AS" tidak termasuk bantuan untuk Ukraina. Ini berarti Kyiv tidak akan mampu melanjutkan peperangannya dengan Rusia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA