Dalam konferensi pers pada Kamis malam (5/10), Jaksa Agung Tarek William Saab mengatakan surat perintah tersebut dikeluarkan untuk Guaido, yang telah tinggal di AS sejak April, atas tuduhan pencucian uang, pengkhianatan, dan menyebabkan kerugian ekonomi pada negara.
Memperhatikan bahwa tiga jaksa telah ditugaskan untuk menjalankan proses hukum terkait Guaido, Saab mengatakan mereka akan mengajukan permintaan
red notice ke Interpol untuk penangkapannya.
Menurut Saab,
Anadolu Agency, Guaido telah menciptakan pemerintahan palsu, yang menyebabkan kerugian negara sebesar 19 miliar dolar AS, dan perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, telah memberinya pembiayaan melalui anak perusahaannya, Citgo, AS.
Guaido, mantan presiden Majelis Nasional Venezuela, tiba di Miami, Florida, AS pada 25 April, setelah ia dideportasi oleh pihak berwenang di Kolombia.
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai "presiden sementara" Venezuela pada 23 Januari 2019 dan mendapat dukungan dari banyak negara Amerika Latin dan Barat, khususnya Amerika Serikat.
BERITA TERKAIT: