Mengutip laporan dari
VOA News, Kamis (5/10), delegasi itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Jaksa Agung Merrick B. Garland, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas. Mereka dijadwalkan bertemu dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan sekretaris Keamanan dan Perlindungan Warga Negara Meksiko Rosa Icela Rodriguez.
Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara, di mana Washington menuduh kartel narkoba Meksiko telah berkontribusi atas epidemi opioid yang menyebabkan 100.000 kematian setiap tahun di AS.
Narkotika kuat dengan jenis fentanil ini diduga telah diperdagangkan oleh kartel narkoba berbasis di Meksiko melalui perbatasan, yang menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya penanggulangan narkoba di AS.
Perbatasan selatan AS juga diketahui terus menghadapi gelombang migran yang melonjak tajam, baik secara ilegal maupun legal dengan mengajukan permohonan suaka. Upaya ini sering melibatkan ribuan orang menggunakan Meksiko sebagai titik awal perjalanan mereka.
Dua permasalahan tersebut telah memicu seruan untuk tindakan lebih agresif, yang membuat delegasi tinggi AS berkunjung ke Meksiko guna mencari solusi bersama untuk mengatasi tantangan tersebut dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan stabil di kawasan.
Kunjungan ini dilakukan setelah Jaksa Agung Garland baru-baru ini mengajukan tuntutan terhadap delapan perusahaan China dan 12 individu atas peran mereka dalam penjualan bahan fentanil ke Meksiko.
Ini merupakan upaya kedua dalam beberapa bulan terakhir AS mengajukan tuntutan semacam ini, dengan Garland menyatakan bahwa AS mengetahui asal-usul rantai pasokan fentanil global yang seringkali dimulai dari perusahaan kimia di China, dan diproduksi di Meksiko.
Hingga Agustus tahun ini, lebih dari 25.500 pon fentanil dikabarkan telah disita oleh badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, hampir dua kali lipat dari jumlah yang disita pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain masalah perdagangan narkoba, AS dan Meksiko juga sedang mencari cara untuk bekerja sama dalam mengatasi krisis migrasi manusia. Arus migran ekonomi dan pencari suaka melalui Meksiko menuju perbatasan selatan AS telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Angka terakhir mencapai 2,4 juta pada 2022, dan diproyeksikan akan terus meningkat pada 2023.
BERITA TERKAIT: