Begitu yang disampaikan oleh Utusan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara untuk PBB, Duta Besar Kim Song di hadapan Majelis Umum PBB pada Selasa (26/9).
Dalam pernyataannya, Kim mengatakan AS dan Korea Selatan telah mendorong Semenanjung Korea lebih dekat ke jurang perang nuklir.
"Tahun 2023 tercatat sebagai tahun yang sangat berbahaya. Semenanjung Korea berada dalam situasi yang sangat berbahaya dengan bahaya pecahnya perang nuklir," kata Kim, seperti dimuat
Asia One.
Korea Utara telah menguji puluhan rudal balistik dalam 18 bulan terakhir. AS telah lama memperingatkan bahwa Pyongyang siap melakukan uji coba nuklir ketujuh.
"Mengingat keadaan yang ada, RRDK menilai sangat perlu untuk lebih mempercepat pembangunan kemampuan pertahanan diri demi mempertahankan diri," jelas Kim.
Pyongyang mengatakan pihaknya menggunakan hak untuk membela diri dengan melakukan uji coba rudal balistik untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan keamanannya dari ancaman militer.
“RRDK tetap teguh dan tidak berubah dalam tekadnya untuk dengan tegas membela kedaulatan nasional, kepentingan keamanan, dan kesejahteraan rakyat dari ancaman musuh dari luar,” tegas Kim.
Korea Utara telah berada di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB karena program rudal dan nuklirnya sejak tahun 2006. Langkah-langkah tersebut terus diperkuat selama bertahun-tahun.
BERITA TERKAIT: