Seperti dikutip dari
Malay Mail, Selasa (26/9), sekitar 100 pengunjuk rasa yang berkumpul di Toronto membakar bendera India dan memukul poster bergambar Perdana Menteri India Narendra Modi.
Di Vancouver, sekitar 200 demonstran berkumpul di depan konsulat India. Sementara di Ottawa, ratusan massa juga berkumpul di depan kantor Komisaris Tinggi India dengan mengibarkan bendera kuning bertuliskan "Khalistan" yang merujuk pada dukungan mereka untuk kemerdekaan Punjab di India dan dukungannya kepada pemerintah Kanada.
“Kami benar-benar berterima kasih kepada Justin Trudeau. Kami tidak ingin ada kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mengungkap tindakan pengecut ini. Kanada harus memberikan tekanan pada India untuk menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang tak bersalah di masa depan,” kata salah satu pengunjuk rasa di Ottawa, Reshma Singh Bolina.
Trudeau minggu lalu mengungkapkan bahwa badan intelijen tengah menyelidiki tudingan yang kredibel tentang keterlibatan agen India dalam penembakan aktivis Sikh, Hardeep Singh Nijjar, yang juga seorang warga negara Kanada berusia 45 tahun, yang terjadi pada Juni.
India sendiri telah menolak tudingan Trudeau sebagai tudingan yang tidak masuk akal dan memperingatkan warga negaranya untuk berhati-hati di negara itu, karena maraknya aktivitas anti-India di Kanada.
Kanada adalah rumah bagi 770.000 penganut Sikh, jumlah terbesar di luar Punjab, negara bagian India asal mereka. Kasus penembakan aktivis Sikh ini telah memicu ketegangan antara pemerintah India dan Kanada, dan menciptakan serangkaian demonstrasi.
India telah menolak tudingan Trudeau sebagai "tidak masuk akal" dan memperingatkan para pelancong tentang "aktivitas anti-India" di Kanada, meskipun tanpa memberikan bukti konkret.
Pemerintah Kanada masih terus mengumpulkan informasi intelijen selama berbulan-bulan untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus Nijjar, dan bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam mengindikasikan kemungkinan keterlibatan agen India dalam kasus tersebut.
BERITA TERKAIT: