Dalam pidatonya, Yoon mengecam hubungan Korea Utara dan Rusia yang dinilai Seoul sebagai provokasi terhadap keamanan dan perdamaian di kawasan. Yoon mengatakan Korea Selatan tidak akan tinggal diam jika Korea Utara dan Rusia menyetujui kesepakatan senjata yang akan menimbulkan ancaman.
Menanggapi hal tersebut, Korea Utara memberikan respons lewat artikel yang diunggah di media
KCNA pada Senin (25/9). Pyongyang menilai Yoon tidak memiliki pengetahuan dasar politik dan hanya bertindak sebagai boneka Amerika Serikat (AS) semata.
"Jelas sekali bahwa orang dengan otak sampah ini tidak dapat memahami makna mendalam dan besar dari perkembangan hubungan persahabatan RRDK-Rusia," begitu bunyi pernyataan yang ditulis oleh Kim Yun Mi itu.
Pernyataan yang menyebut Yoon sebagai "idiot" itu menekankan, setiap negara memiliki hak untuk menjaga hubungan dekat satu sama lain, termasuk bagi mereka yang bertetangga.
"Secara khusus, pengembangan persahabatan dan kerja sama antar bangsa merupakan hak sah suatu negara berdaulat dan landasan bagi perdamaian dan stabilitas regional dan global," lanjut pernyataan itu.
Selain Korea Utara, Kementerian Luar Negeri Rusia juga telah mengkritik pernyataan Yoon. Ia mengatakan Seoul telah menciptakan suasana negatif dan menimbulkan kekecewaan.
BERITA TERKAIT: