Hal itu diungkap oleh junta militer Burkina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Al Arabiya pada Sabtu (16/9).
Disebutkan bahwa Pasquier dan personilnya punya waktu dua minggu untuk meninggalkan Burkina.
"Junta militer Burkina Faso telah memerintahkan atase pertahanan Kedutaan Besar Prancis untuk meninggalkan negara itu karena perilaku subversif," ungkap laporan tersebut.
Pengusiran Atase Kedutaan Prancis menunjukkan peningkatan ketegangan antara negara Afrika Barat dan bekas penjajahnya, Prancis, sejak pemerintahan militer merebut kekuasaan melalui dua kudeta tahun lalu.
Pemerintahan transisi Burkina Faso telah memerintahkan kepergian duta besar Perancis dan pejabat senior PBB Barbara Manzi. Ada juga tindakan keras terhadap media Prancis.
Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan pihaknya sedang mempelajari laporan pengusiran tersebut dan tidak dapat segera memberikan komentar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: