Pembukaan kembali itu telah dikonfirmasi seorang pejabat senior Pakistan, dengan mengatakan bahwa pejalan kaki dan sejumlah kendaraan telah diizinkan melintas kembali, sementara, truk masih dalam proses perizinan.
“Izin truk sedang dalam proses dan warga Afghanistan dapat memasuki perbatasan kembali setelah izin dan melewati proses imigrasi,” kata asisten komisaris distrik Khyber di Pakistan, Irshad Khan Mohmamd.
Penyeberangan ini merupakan jalur tersibuk bagi perdagangan dan transportasi antar kedua negara, karena mereka berbagi perbatasan sepanjang 2.600 kilometer yang melintasi pegunungan dan lembah terjal.
Berdasarkan laporan yang dimuat Al Arabiya, Islamabad dan Kabul telah mengalami kebuntuan diplomatik sejak 6 September, ketika penjaga perbatasan melepaskan tembakan di persimpangan dalam perselisihan mengenai pembangunan pos Afghanistan.
Penutupan perbatasan itu sempat mengundang kritikan dari para pedagang di kedua belah pihak yang mengeluhkan banyaknya barang mereka yang mudah rusak, dan hilang setelah penutupan perbatasannya.
Selain itu, para pelancong Afghanistan juga mengaku kesulitan untuk pergi ke rumah sakit atau melakukan penerbangan dari Pakistan.
BERITA TERKAIT: