Hingga Selasa (12/9), lebih dari 1.000 jenazah ditemukan dalam banjir yang menyapu bersih seperempat Kota Derna itu. Namun para pejabat menyakini jumlah korban jiwa akan jauh lebih tinggi.
"Saya kembali ke Derna. Ini sangat berbahaya. Mayat-mayat tergeletak di mana-mana, di laut, di lembah, di bawah bangunan," ujar Menteri Penerbangan Sipil Hichem Abu Chkiouat, seperti dikutip
Reuters.
Jebolnya bendungan di kota pesisir berpenduduk 125 ribu jiwa itu terjadi setelah Badai Daniel melanda. Peristiwa ini membuat banyak kendaraan terbalik di tepi jalan, pohon tumbang, dan rumah-rumah terendam banjir.
“Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25 persen kota telah hilang. Banyak sekali bangunan yang runtuh," ucap Chkiouat.
Rekaman yang disiarkan oleh stasiun TV Libya,
Al Masar, menunjukkan orang-orang mencari jenazah dan seorang pria menggunakan perahu karet untuk mengambil satu jenazah dari laut.
BERITA TERKAIT: