Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Anak-anak PBB (UNICEF), dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (11/9),
''Meskipun UNICEF belum mengetahui jumlah pasti anak-anak yang terbunuh dan terluka, namun perkiraan terbaru pada 2022 menunjukkan bahwa anak-anak mewakili hampir sepertiga populasi di Maroko,'' kata UNICEF, seperti dimuat
TRT World, Selasa (12/9).
Menurut badan PBB itu, gempa berkekuatan 6,8 magnitudo yang mengguncang Marrakesh dan Pegunungan High Atlas diperkirakan akan mempengaruhi total keseluruhan lebih dari 300 ribu jiwa di Maroko.
Sejauh ini, data terbaru yang dilaporkan Kementerian Dalam Negeri Maroko telah mencatat sekitar 2.862 orang meninggal dunia, termasuk anak-anak, serta ribuan lainnya mengalami luka-luka dan hilang. Para pejabat khawatir bahwa angka tersebut akan terus bertambah.
Saat ini, upaya penyelamatan masih terus berlangsung, dengan tim penyelamat tengah berjuang untuk mengevakuasi orang-orang yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Bantuan dari tim penyelamat asing, seperti Spanyol, Inggris, Qatar, dan Uni Emirat juga telah tiba di Maroko untuk membantu operasi penyelamatan korban selamat.
BERITA TERKAIT: