Blok BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan pada pertemuan puncak tahunan mereka bulan lalu sepakat untuk memperluas keanggotaannya dengan menerima enam anggota penuh baru.
Dalam wawancara dengan kantor berita
Xinhua, Maduro menyatakan niatnya untuk memastikan masuknya Venezuela ke dalam BRICS, dengan dukungan Tiongkok, dan dukungan semua negara.
Menurut Maduro, Beijing memiliki potensi untuk membantu Venezuela dalam aksesi tersebut, terutama mengingat Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.
Ia melihat perluasan BRICS sebagai langkah menuju terciptanya dunia baru yang lebih adil dan kooperatif di mana negara-negara di selatan memiliki peran yang penting.
"Negara-negara BRICS mempercepat de-dolarisasi dunia, munculnya sistem keuangan internasional baru, dan tatanan ekonomi yang lebih adil," ujar Maduro.
Seperti dikutip
TRT World, Minggu (10/9)Maduro tiba di negara itu pada Jumat, dan diperkirakan akan tinggal di Beijing hingga Kamis mendatang, sebagai kunjungan kenegaraan pertamanya ke China sejak 2018.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, hubungan Venezuela dan China diketahui semakin dekat, dengan Beijing menjadi kreditor utama Venezuela, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit dan inflasi yang tinggi, serta isolasi diplomasi dari Barat yang dialami Caracas.
Seperti diketahui, BRICS sendiri akan memperluas keanggotaannya mulai 1 Januari mendatang dengan masuknya Argentina, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Untuk itu, Venezuela tengah berharap untuk dapat bergabung dengan kelompok tersebut guna menguatkan posisinya di dunia internasional.
BERITA TERKAIT: