Menurut laporan dari observatorium cuaca, hujan deras dengan intensitas sebesar 158,1 milimeter per jam itu dimulai pada Kamis (7/9) tengah malam, yang merupakan curah hujan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1884.
Seperti dimuat
Digital Journal, hujan lebat itu diperkirakan terjadi akibat sisa-sisa Topan Haikui berkekuatan tinggi yang juga melanda beberapa wilayah China, yang memicu peringatan dari otoritas setempat.
“Warga yang tinggal di dekat sungai harus tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan harus mempertimbangkan evakuasi jika rumah mereka kebanjiran," kata observatorium tersebut
Saat ini, pemerintah Hong Kong juga telah mengeluarkan peringatan potensi longsor, dan meminta pengendara untuk menjauhi lereng curam atau tembok penahan.
Pada Jumat pagi, sejumlah mobil dikabarkan terdampar akibat melewati jalan yang banjir ketika para penumpang berusaha menuju tempat kerja.
Selain itu, operator metro Hong Kong mengatakan ada gangguan layanan di salah satu jalurnya setelah sebuah stasiun di distrik Wong Tai Sin terendam banjir.
Sejauh ini, tidak ada korban luka yang dilaporkan, namun pihak berwenang telah menutup sekolah, dan layanan pengiriman kargo di perbatasan kota dengan Shenzhen dihentikan sementara.
BERITA TERKAIT: