Hal tersebut disampaikan Presiden RI, Joko Widodo setelah menyelesaikan perhelatan KTT ASEAN di Jakarta, pada Kamis (7/9).
"Alhamdulillah KTT ASEAN telah terlaksana dengan baik dan lancar, dan walaupun di tengah situasi yang sulit, Keketuaan Indonesia berhasil menciptakan banyak hal, sebagai upaya menjaga perdamaian, stabilitas dan menjaga kemakmuran kawasan," ujar Jokowi, dalam konferensi persnya di ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam keterangannya, Jokowi menuturkan bahwa dunia memerlukan jangkar, penetral, serta
safe house di tengah ketidakstabilan global saat ini.
ASEAN disebut telah dengan baik menjalankan peran tersebut, dengan menjadi kontributor stabilitas, perdamaian, dan menjadi
epicentrum of growth, yang terus ditekankan Indonesia kepada para pemimpin dunia.
"Di forum saya selalu menyampaikan bahwa setiap pemimpin yang hadir punya tanggung jawab yang sama-sama besar untuk tidak menciptakan konflik baru, ketegangan baru, dan memiliki tanggung jawab untuk menurunkan tensi yang panas, dengan mencairkan suasana yang beku, dan menciptakan ruang dialog," jelasnya.
Menurut Jokowi, jika ASEAN terbawa oleh arus rivalitas, maka dunia akan hancur.
Untuk itu, dalam pernyataannya, Jokowi menyerukan kepada Keketuaan selanjutnya untuk terus melanjutkan misi ASEAN, karena menurutnya perdamaian harus terus diupayakan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Dalam laporannya, Jokowi menuturkan bahwa KTT ke-43 ASEAN ini telah berhasil mengantongi 93 proyek kerja sama konkret senilai 38,2 miliar dolar (Rp 583 triliun) dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar dolar (Rp 271 triliun).
BERITA TERKAIT: